Minggu, 27 Agustus 2017

Ya Allah aku sayang kalian
Dipihak ku ada ibu (emak) dan keponakan M. Ridho Ramadhan yang sudah bersama sebelum aku menikah, aku memilih istriku yang sekarang (daulatul husniah) selain rasa sayang dan cinta ku, motivasi nya jg adalah ibu ku dan keponakan ku yg sangat setuju dg nia, orang nya alim, berpendidikan tinggi, notebene alumni pesantren dan dri orang tua yg sangat baik. Inilah alasan ku mengapa memilih nia menjadi pendamping hidup ku, aku jg sangat menghormati kakak kakak ipar ku, adik ipar ku dan semua keponakan ku yg lucu lucu. Semua terasa sempurna Ya Allah, aku sering membanyangkan wajah wajah orang orang tersayang kami penuh senyum kegembiraan dg hadirnya kami di yengah mereka, apa lagi krponakan ku satu satu nya, yg semnjak usia 3 tahun di tinggal oleh ibunya ( iin damayanti adik kandungku) apalagi semenjak kelahiran putri imut kami, yg begitu pintar dan kalo boleh aku bangga icha adalah bayi ajaib, Aisyatunnajwa alriadi. Mengapa aku memberinya nama aisyatunnajwa alriadi, asiyah: aku kepingin anak ku menjadi sperti ummul mukminin, pintar dan taat kepada baginda rasulullah saw. Najwa artinya suara yg lirih atau rendah, aku ingin anak ku menjadi contoh pribadi yg santun, dan lembut mampu mengayomi semua manusia, alriadi, ini semata aku kepingin agar anak ku yg pertama dri keturunan ibu yg tinggal satu satunya tidak kehilangan jati keluarga sebelah ke aku.  Begitu harapan ku kelurga yg kecil menyatu dengan keluarga istriku yg besar, terjalin dalam ikatan ukhuwah yg kokoh. Alhamdulillah Allah masih memberiku kesempatan untuk menggarap lanag pahala yaitu Ibuku yg sudah renta, setiap kesedihan dan kesakitan mak adalah derita bathin untuk ku, air mata mak ku, aku anggap sebagai titik dosa untuk ku, ya Allah hindar aku dari semua dosa itu ya Allah.
Semua saling tetkait, aku, ibuku, istriku, anak ku, keponakanku, seluruh keluargaku, jaga kami jangan sampai retak oleh emosi dan ego serta kejahilan kami ya Allah. Sesungguhnya semua begitu berarti, jadi jagalah ini ya robb... Aku tidak ingin apa apa di dunia ini, aku hnya ingin mengahbiskan sisa umurku dg kebahagiaan bersama orang orang tersayangku. Bahkan aku rela mati demi kebahagiaan dan kesenangan kalian.
Alfaqir limardhotillah: supriadi ibnu muhammad sapri